SIAK - Menjelang kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) per 1 April mendatang, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Disperindagkop UKM) Siak, Senin (19/3/12) melakukan inspeksi mendadak ke Pasar Baru Belantik Raya. Sidak itu sendiri bertujuan untuk memantau hargasembilan bahan pokok (sembako).
Sidak dipimpin Kadis Perindagkop UMK Siak Wan Bukhari. Dalam sidaknya ke pasar tersebut ternyata tidak menemukan kenaikan harga yang significan. Hampir semua harga bahan pokok normal dalam kurun 3 bulan kecuali minyak goreng curah yang mengalami kenaikan sejak dua hari lalu yakni dari harga biasa Rp 11.000 per kilogram (kg)-nya menjadi Rp.12.000,- di tingkat pengecer. Sementara di tingkat grosir juga naik Rp.1.000,- yakni dari Rp10.000,- menjadi Rp.11.000,- per kg.
Sementara dari kelompok sayuran juga didapati harga stabil sesuai harga pasaran sebelumnya yakni cabe merah medan masih dalam harga Rp24.000 per kg, cabe merah Bukittinggi Rp28.000,- per kg, tomat Rp8.000,-, bawang merah dan bawang putih Rp14.000,- per kg, cabe rawit Rp28.000,-
Selain itu ikan segar tetap berada di harga Rp25.000,- per kg, ayam potong Rp25.000 per kg, ayam hidup mengalami kenaikan Rp2.000,- yakni dari Rp18.000,- menjadi Rp20.000,- kg. Kenaikan harga tersebut merupakan hal biasa dan tidak terlalu.
“Dalam sidak kita ke pasar, ternyata harga-harga Sembako di Siak masih normal. Ada yang mengalami kenaikan akan tetapi bukan karena BBM akan naik, merupakan putusnya pasokan seperti ayam hidup, para pedagang mengambilnya di luar Riau dan hal itu tentunya akan menambah ongkos kirim,” ujar Wan Bukhori sambil berharap kepada seluruh pedagang di Siak ini komit dengan tidak menaikkan harga Sembako.
Sumber : Riauterkini